Bolos, Siswa SMP dan SMA Terjaring Patroli Sekolah
Bolos saat jam sekolah |
Siantar | red
Patroli sekolah Dinas Pendidikan Siantar kembali menjaring puluhan siswa bolos dari beberapa warung internet dari kota itu. Parahnya, dalam azia yang dilakukan, Selasa (11/2) seorang siswa yang duduk di bangku sekolah dasar ikut terjaring.
Razia yang dipimpin Frengky Siburian dan menggandeng petugas Satpol PP berhasil menjaring 50 pelajar dari beberapan warnet, di antaranya warnet di Jalan Diponegoro, persis berada di belakang Siantar Plaza, Warnet Jalan Pane dan Jalan Kartini. Salah satunya adalah IH, siswa kelas VI SD N 122401 Jalan Merpati.
Para pelajar yang kebanyakan siswa SMP dan SMA asal Kabupaten Simalungun ini kemudian dimasukkan dalam mobil patroli dan dibawa ke DInas Pendidikan Siantar untuk diberi pengarahan, lalu dipulangkan.
S br Manik, Kepsek SD 122401 mengatakan, IH, anak ke 6 dari 6 bersaudara ini sudah sering bolos. “Pernah kutanya sama abangnya, kata abangnya dia berangkat dari rumah. Tapi tak sampai ke sekolah,” ujar S br Manik.
Menurut S br Manik, yang datang ke Dinas Pendidikan, setelah bapak kandungnya kawin lagi, IH yang tinggal bersama bapak tiri di Jalan Nusa Indah kurang mendapat perhatian dari ibunya yang saat ini berprofesi sebagai pedagang buah di Perdagangan. “Sudah sering kunasehati,Sudah kubilangnya, jangan sampai tertangkap kau,” ujar S br Manik.
Sekretaris Disdik, Jonsen Girsang mengatakan, para di Dinas Pendidikan, selain diberi pengarahan, pihaknya juga memeriksa barang bawaan siswa, termasuk isi telepon seluler. Selanjutnya, orang tua atau guru pelajar dipanggil untuk melihat anak atau siswanya.
“Patroli sekolah mengantisipasi siswa yang bolos, melakukan penertiban dilaksanakan setiap hari, sejak pertengahan Januari kemarin. “Kalau masyarakat bisa tidak menyediakan tempat bagi mereka, mungkin pelajar akan lebih tertib,” kesalnya.
Kepala Dinas Pendidikan Siantar, Resman Panjaitan ditemui di ruangannya mengatakan, pihaknya mengintensifkan razia terhadap siswa bolos ini untuk mempersempit ruang gerak dan kesempatan pelajar yang mangkal di tempat yang bukan selayak seperti di terminal, pajak Horas pada jam sekolah.
Dia mengatakan sejak diintesifkan awal Januari 2014, razia, patroli sekolah selalu menemukan puluhan siswa yang bolos. Siswa yang terjaring bukan hanya siswa asal Siantar tapi kebanyakan siswa yang berasal dari Kabupaten Simalungun.
Pada razia kali ini patroli sekolah menjaring 5o siswa, dan pada razia sebelumnya 75. Jumlah yang terjaring sebenarnya sudah menurun. Namun kita himbau agar para pengusaha warnet ikut pro aktif melarang siswa bermain pada jam belajar,” kata Resman.
Menurutnya, selain melakukan razia yang disebut dengan operasi kasih sayang itu, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan pihak Kepolisian dan
pihak perijinan, agar kiranya pengusaha warnet dapat menjaga kelangsungan pendidikan siswa.
Menanggapi masih banyaknya siswa bolos yang terjaring, Hasan Basri, salah satu anggota Dewan Pendidikan Kota Siantar mengatakan, demi masa depan
generasi muda yang ada di Kota Siantar, pihak-pihak terkait perlu meninjau ulang ijin-ijin warnet yang memperbolehkan pelajar bermain internet di warnetnya pada jam sekolah. “Ini menyangkut masa depan bangsa, jadi jangan dianggap main-main,” katanya.
Dia juga meminta agar Disdik Simalungun pro aktif melakukan razia mengingat banyak pelajar yang terjaring merupakan siswa yang berasal dari sekolah yang ada di Simalungun. ” Disdik Simalungun juga harus memberikan perhatiannya, dan pro aktif membina siswanya,” katanya. (*)
Regards: ADMIN
0 komentar:
Posting Komentar