|
Fenomena
cabe-cabean tengah melanda gadis belia di Ibukota. Cabe-cabean ini
hanya merujuk pada gadis belia usia SMP dan SMA yang senang keluyuran di
malam dan nongkrong di dunia balap liar. Sebenarnya, apa yang dicari
gadis belia dengan mengikuti tren cabe-cabean?
“Ini
untuk menunjukkan mereka ada di sebuah kelompok. Semakin dia
menunjukkan keberadaannya, semakin dia dianggap hebat. Ini bisa ke
persaingan teman,” kata Psikolog Lembaga Terapan Psikologi UI Muhammad
Rizal Psi, seperti dimuat Liputan6, Rabu .
Rizal
menjelaskan, di usia ABG itu anak-anak memang berusaha menunjukkan
dirinya hebat di dalam kelompok agar diakui. “Remaja ingin menunjukkan
dirinya supaya bisa diakui di kelompok sebegitu besar. Semakin ia diakui
semakin tinggi levelnya secara sosial,” paparnya.
Menurut
Rizal, sebenarnya fenomena ini bukanlah hal yang baru. Mungkin hanya
istilahnya saja yang baru. “Saya menduga ini fenomena lama yang sudah
ada, tapi sekarang ditambah dengan nama Cabe-cabean,” ucap Rizal.
Rizal
mengatakan, fenomena ini bisa muncul karena perubahan sistem nilai.
Norma-norma yang dulu dianggap sakral di suatu massa, mungkin kini tak
penting lagi. “Mungkin ada perubahan sistem nilai. Mereka lebih bebas
dalam berpikir. Norma yang dulu ada barangkali tidak terlalu penting
sehingga mereka berani tampil dengan berpakaian seronok,” imbuhnya. | |
Sumber :
Evywers
0 komentar:
Posting Komentar